Sebenarnya tak ada yang berubah
Sejak kau teteskan air mata
Berjuang diantara pertaruhan hidup dan mati
Mengiring jalan di awal nafas pertamaku
Kala itu aku berteriak pasrah
Tanda syukur atas anugerah
Yang tergambar jelas di mata itu
Mata hangat milik mu Ibu
Aku menangis tak tahu malu
Karena sungguh aku belum tahu
Tapi perlahan kau ajari aku
Akan hidup yang tak pernah mau tahu
Jika saat itu aku menangis,
Karena kau ada, memeluk ku
Dan aku takut, tak mau lepas
Dari pelukan cinta yang tak terbalas
Kini tahukah bahwa tubuh kecil ini
Yang dulu menangis keras,
Kini sudah sangat dewasa..
Tapi … tapi masih menangis
Masih tercium bau keringat
Yang terpeluh basah di baju
Karena tingkah laku ku itu
Tak kunjung berhenti menuntut
Itu lah kenapa tubuh besar ini
Masih menangis dalam kesendirian
Karena sadar akan diri yang tak tahu diri
Akan diri yang masih tak berdiri sendiri
Meski terlihat sangat kuat
Tubuh ini sebenarnya masih sama
Pada saat pertama bernafas
Masih menangis… karena takut kehilangan
Ampuni jika suara lebih tinggi dari diri
Maafkan jika laku lebih liar dari alam
Karena sungguh diri ini masih..
Masih tetap menangis dalam sendiri.
Sejak kau teteskan air mata
Berjuang diantara pertaruhan hidup dan mati
Mengiring jalan di awal nafas pertamaku
Kala itu aku berteriak pasrah
Tanda syukur atas anugerah
Yang tergambar jelas di mata itu
Mata hangat milik mu Ibu
Aku menangis tak tahu malu
Karena sungguh aku belum tahu
Tapi perlahan kau ajari aku
Akan hidup yang tak pernah mau tahu
Jika saat itu aku menangis,
Karena kau ada, memeluk ku
Dan aku takut, tak mau lepas
Dari pelukan cinta yang tak terbalas
Kini tahukah bahwa tubuh kecil ini
Yang dulu menangis keras,
Kini sudah sangat dewasa..
Tapi … tapi masih menangis
Masih tercium bau keringat
Yang terpeluh basah di baju
Karena tingkah laku ku itu
Tak kunjung berhenti menuntut
Itu lah kenapa tubuh besar ini
Masih menangis dalam kesendirian
Karena sadar akan diri yang tak tahu diri
Akan diri yang masih tak berdiri sendiri
Meski terlihat sangat kuat
Tubuh ini sebenarnya masih sama
Pada saat pertama bernafas
Masih menangis… karena takut kehilangan
Ampuni jika suara lebih tinggi dari diri
Maafkan jika laku lebih liar dari alam
Karena sungguh diri ini masih..
Masih tetap menangis dalam sendiri.
No comments:
Post a Comment